Cinta tidak pernah memandang usia bentuk dan apapun da cinta dapat berubah ubah datang dan pergi sedih dan bahagia yang menghiasi segala perasaan. Cinta hadir disaat yang kita harapkan maupun datang disaat yang tidak tepat cinta tak
pernah menyakitkan. Jika menyakitkan, pasti hal itu bukan cinta.
Pada suatu hari terdapat sebuah pulau yang bernama hati yang dihuni semua perasaan. Mulai dari
Kebahagiaan, Kesedihan, Cinta dan semua perasaan lainnya.
Semua
perasaan ini merasa nyaman tinggal di pulau ini. Tapi suatu hari, mendadak muncul
pengumuman, pulau tempat tinggal mereka akan tenggelam. Semua penghuni pulau
disuruh menyiapkan dan memperbaiki perahunya, lalu meninggalkan pulau itu.
Semua
perasaan mengikuti saran pengumuman. Memperbaiki perahu dan menyiapkan segala
yang diperlukan, lalu bergegas meninggalkan pulau itu. Satu – satunya perasaan
yang memutuskan bertahan di pulau itu adalah Cinta. Dengan segala kegigihan,
Cinta mencoba bertahan di pulau kediamannya.
Pulau
tersebut perlahan – lahan tenggelam. Ketika tinggal secuil tanah, Cinta
memutuskan minta tolong.
Kekayaan
melewati Cinta dengan perahu megah.
”
Kekayaan, apakah saya bisa menumpang di kapalmu ? ” tanya Cinta.
”
Wah, tidak bisa ! Di dalam kapal saya ada banyak emas, perak dan permata. Sama
sekali tidak ada lagi tempat untukmu, ” sahut Kekayaan.
Saat
itu, Cinta melihat Vanity ( perasaan yang hanya memikirkan diri sendiri
dan penampilan ) lewat dengan kapalnya yang indah.
”
Vanity, tolonglah saya, ” pinta Cinta.
”
Saya tak bisa menolongmu, Cinta. Kamu basah kuyup. Perahuku bisa – bisa rusak
karena dirimu, ” sahut Vanity.
Kesedihan
mendekat dan Cinta mencoba meminta tolong.
”
Kesedihan bolehkah saya ikut bersamamu ? “
”
Oh..maaf, Cinta. Saya begitu sedih dan perlu menyendiri ! ” jawabnya.
Kebahagiaan
mendekat dan Cinta seperti yang sudah – sudah, memohon agar bisa ikut menumpang
di kapal Kebahagiaan. Tapi Kebahagiaan begitu bahagia sampai tidak mendengar
kata – kata Cinta.
Di
saat Cinta berpikir mencari akal, tiba – tiba terdengar suara,
”
Kemarilah Cinta, kamu bisa ikut saya. “
Cinta
sangat senang karena merasa mendapat karunia besar. Begitu senangnya sampai
Cinta lupa menanyakan nama dewa penolongnya.
Mereka
akhirnya tiba di sebuah pulau. Sesudah mendaratkan Cinta, ia melanjutkan
perjalanannya. Cinta mendadak tersadar, betapa dia berhutang budi. Lalu
bertanya kepada yang lain, yang bernama Pengetahuan.
”
Yang menolong saya tadi itu namanya siapa ? ” tanya Cinta.
”
Oh itu. Namanya Waktu ! ” jawab Pengetahuan.
”
Waktu ?” tanya Cinta heran. ” Mengapa Waktu mau menolong saya ? ” tanyanya
lagi.
Pengetahuan
menjawab dengan senyum penuh kebijakan,
”
Karena hanya Waktu yang bisa memahami betapa besarnya Cinta. “
dan " Waktu yang dapat menjawab semua tentang cinta"
0 comments:
Post a Comment